Valuasi Saham Part 1: Nilai PBV dan PER
Valuasi saham berasal dari kata value artinya nilai atau berharga. Valuasi saham dapat dikatakan seberapa berharga saham tersebut, atau berapa nilai wajar saham tersebut.
Ada 5 istilah penting yang dapat dinilai untuk mengetahui valuasi suatu saham. 5 nilai itu adalah nilai PBV, PER, Price to Sales, Price to Cashflow, dan EBITDA. Pada artikel ini akan dijelaskan terlebih dahulu tentang nilai PBV dan PER, berikut penjelasan lengkapnya.
1. Price to Book Value (PBV)
PBV merupakan perbandingan antara harga saham per lembar dengan nilai ekuitas atau kekayaan bersih saham per lembar. Contohnya diketahui harga saham BBRI saat ini 5.225 per lembar. Kemudian nilai ekuitas BBRI 305 triliun, nilai ini harus dibagi dulu dengan jumlah saham beredar BBRI (current share outstanding) sebanyak 151 miliar lembar. Maka didapat nilai ekuitas saham BBRI 2.019 per lembar.
Maka nilai PBV saham BBRI adalah 5.225/2.019 menjadi 2,58 kali. Artinya saham BBRI saat ini dijual dengan harga 2,58 kali dari nilai asli (nilai buku) perusahaannya.
Jika dikaitkan dengan ilustrasi sederhana, bayangkan bung akan membeli sebuah bisnis lapangan futsal. Pada saat itu pemilik menawarkan harga 5 miliar, namun setelah dicari tahu nilai kekayaan bisnis tersebut hanya 2,5 miliar. Maka nilai PBV-nya adalah 5 miliar/2,5 miliar menjadi 2 kali dari harga buku, tentunya harga ini masih lebih mahal jika dibandingkan dengan nilai buku.
Jadi berapa kali nilai PBV yang ideal dalam membeli sebuah saham. Di IHSG nilai PBV rata-rata saham adalah 1 kali. Namun untuk jenis saham seperti perbankan, harus dibandingkan dengan rata-rata nilai PBV perusahaan sejenis.
Emiten perbankan memang memiliki valuasi yang lebih tinggi dari emiten lain, karena termasuk perusahaan yang berharga dan memiliki prospek jangka panjang. Selain BBRI, saham BBCA saat ini memiliki nilai PBV 5 kali, BBNI 1,4 kali, dan BMRI 2,6 kali.
2. Price Earning per Share (PER)
PER merupakan perbandingan antara harga saham dengan laba bersih (net income) dalam satu tahun per lembar. Contohnya masih dengan saham BBRI dengan harga 5.225 per lembar, pada tahun 2023 BBRI berhasil membukukan pendapatan bersih (net income) sebesar 60 triliun.
Nilai 60 triliun dibagi dulu dengan jumlah saham beredar yaitu 151 miliar lembar. Maka pendapatan bersih BBRI per lembar adalah 60 triliun/151 miliar lembar, didapat 397 per lembar. Lanjut nilai PER BBRI 5.225/397 yaitu 13 kali.
Contoh dengan kasus sederhana, masih dengan bisnis futsal. Diketahui harga bisnis futsal yang ditawarkan 5 miliar. Setelah dihitung pendapatan bersih per tahun bisnis futsal tersebut adalah 390 juta. Artinya jika membeli bisnis futsal tersebut dengan harga 5 miliar dan keuntungan bersih per tahun 390 juta, maka modal akan balik dalam jangka waktu 13 tahun.
Dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) rata-rata nilai PER IHSG adalah 15 kali. Artinya membeli saham seperti BBRI sudah menguntungkan, karena valuasi nilai PER lebih kecil dari 15.
Baca juga: Valuasi Saham Part 2: Price to Sales, Price to Cashflow, dan Price To EBITDA.
Posting Komentar untuk "Valuasi Saham Part 1: Nilai PBV dan PER"