Perbedaan Trading Dan investing Secara Umum

Perbedaan Trading Dan investing Secara Umum

Definisi

Trading atau berdagang saham, adalah kegiatan jual beli saham dalam jangka waktu yang relatif pendek. Trading biasa dilakukan dalam waktu per jam, per hari, sampai per bulan. Orang yang melakukan aktifitas trading biasa disebut trader.

Investing atau penanam modal, adalah kegiatan jual beli saham dalam jangka waktu yang relatif panjang. Investasi biasa dilakukan dalam waktu per tahun, per 3 tahun, sampai seumur hidup. Orang yang melakukan investing biasa disebut investor.

Sumber Keuntungan

Trading akan mendapat keuntungan dari capital gain atau kenaikan nilai harga dari saham yang dibeli. Trading biasa menargetkan keuntungan yang tidak terlalu besar, biasanya sekitar 5-10 persen. Jika saham sudah naik ke nilai target, biasanya trader akan langsung menjual atau take profit (TP) saham tersebut.

Tidak jauh berbeda dengan trader, investor juga mendapat keuntungan dari capital gain. Namun nilai capital gain yang ditargetkan investor biasanya lebih besar, sekitar puluhan hingga ratusan kali lipat. Maka dari itu, menjadi investor harus memiliki kesabaran yang tinggi, karena saham memerlukan waktu untuk berkembang.

Selain capital gain, investor juga mendapat keuntungan lain, yaitu pembagian keuntungan atau devidend. Pembagian devidend biasanya dilakukan 1 hingga 2 tahun sekali, tergantung jenis saham yang dibeli. 

Pembagian devidend tentunya menjadi pendapatan tambahan pagi investor.  Sambil menunggu saham berkembang, maka setiap tahun tetap mendapatkan keuntungan dari devidend. Ibarat memelihara seekor sapi, sambil menunggu harga sapi naik, susu sapi dapat di perah terlebih dahulu.

Jenis Pendapatan

Aktitas trading termasuk dalam pendapatan aktif, karena trader bisa mendapat keuntungan dalam harian sampai bulanan. Walaupun target kenaikan tidak besar, tetapi jika di lakukan konsisten terus menerus, maka akan memberikan keuntungan yang cukup besar.

Tetapi di satu sisi, trader harus meluangkan tenaga dan pikirannya setiap hari untuk melakukan aktifitas trading. Maka, tidak jarang trader tidak menghasilkan pendapatan pada hari Sabtu dan Minggu, karena bursa saham tutup.

Berbeda dengan trading, investing termasuk ke dalam pendapatan pasif. Keuntungan investor berasal dari capital gain dan devidend, yang keduanya di dapat dalam waktu yang cukup lama. Devidend juga hanya memberikan keuntungan sekitar 2-15 persen pertahunnya. Jika ingin mendapat devidend lebih besar, maka modal yang dikeluarkan pun juga harus besar.

Cara Analisis Saham

Dalam menganalisis saham, trader umumnya menggunakan pendekatan analisis teknikal. Analisis teknikal adalah cara melihat pergerakan harga saham dengan mengelola data history. Analisis teknikal juga dibantu dengan perangkat statistik seperti grafik, volume transaksi, dan rumus matematik.

Grafik yang umumnya digunakan adalah grafik lilin (candle stick), grafik batang (bar chart), dan grafik garis (line chart). Selain terdapat beberapa istilah pendukung yaitu suport dan resistence. Suport artinya batas terendah dari pergerakan saham, sedangkan resistence adalah batas tertinggi dari pergerakan saham.

Selanjutnya investor, dalam menganalisis saham biasa menggunakan pendekatan fundamental. Analisis fundamental adalah cara analisis saham untuk mengetahui kondisi perusahaan dan nilai intrinsik saham.

Kondisi perusahaan dapat di ketahui dengan membaca annual report dan laporan keuangan. Dalam laporan ini akan dibahas semua informasi penting mulai dari pimpinan, nilai laba rugi, sampai aliran kas perusahaan. Biasanya laporan ini sudah di share di website masing-masing perusahaan.

nilai intrinsik saham

Nilai intrinsik dapat dipahami dengan melihat indikator rasio keuangnan perusahaan. Beberapa istilah yang umum digunakan seperti: earning per share (EPS), return on equity (ROE), debt to equity ratio (DER), dan lain-lain.

Manajemen Resiko

Dalam trading terdapat cara untuk meminimalisir resiko, yaitu dengan cara cut loss (CL). Trader biasanya sudah menetapkan target nilai take profit (TP) dan cut loss (CL). Nilai CP biasanya lebih kecil dari nilai TP, jika nilai TP 5 persen, maka target CP bisa sekitar 3-4 persen. 

Jika dalam investasi, hal yang biasa dilakukan untuk meminimalisir resiko adalah dengan melihat harga wajar suatu saham. Harga wajar saham dapat diketahui dengan melihat nilai price earning ratio (PER) dan nilai price to book value (PBV) suatu saham.

Jika di bursa Indonesia, rata-rata nilai PER saham sekitar 15 kali. Artinya jika sebuah saham memiliki nilai PER sekitar atau dibawah 15, maka harga saham tersebut tergolong wajar. Begitu juga dengan rata-rata nilai PBV di bursa Indonesia, sekiar 1-2 kali nilai wajarnya.

Posting Komentar untuk "Perbedaan Trading Dan investing Secara Umum"