4 Tips Investasi Saham Yang Mudah

4 Tips Investasi Saham Dasar Yang Mudah Di Pahami

Tips investasi saham sudah banyak diajarkan di berbagai sumber. Namun, nyatanya masih banyak investor, khususnya pemula yang masih merugi dalam berinvestasi. Hal ini karena tips yang diberikan perlu digunakan pada timing dan momen yang tepat.

Namun, tetap ada beberapa tips dasar yang sebenarnya tidak bisa diabaikan dalam berinvestasi. Apa saja itu? Berikut adalah 4 Tips Investasi Saham Dasar yang Mudah Dipahami, tetapi nyatanya masih sulit dipraktikkan.

Tips Investasi Saham 1: Beli Saham dengan Laba Tinggi dan Stabil

Satu-satunya pemasukan suatu perusahaan berasal dari pendapatan (revenue). Namun, pendapatan ini masih ada potongan seperti biaya produksi, pajak, bunga, dan utang. Maka, pendapatan bersih yang didapat (net income) biasanya hanya sekitar 10 hingga 40 persen.

Semakin tinggi pendapatan, maka semakin besar net income yang didapat. Ini tentunya akan membuat perusahaan memiliki pondasi yang kuat dalam berbisnis. Perusahaan dapat membeli bahan baku, membayar gaji karyawan, hingga ekspansi bisnis yang lebih luas.

Di Bursa Efek Indonesia (BEI) ada sekitar 936 emiten. Namun, beberapa perusahaan sudah masuk daftar pengawasan dan terancam mengalami kebangkrutan karena krisis keuangan. Hanya perusahaan dengan laba tinggi dan stabil yang dapat bertahan, sehingga jauh dari kebangkrutan.

Tercatat di BEI ada beberapa perusahaan yang bisa menghasilkan laba hingga 10 triliun per tahun. Perusahaan di sektor pertambangan dan perbankan selalu membukukan pendapatan yang besar dan stabil dalam setahun.

Selain itu, perusahaan besar dengan laba tinggi, tidak mudah jadi permainan bandar. Nilai perusahaan yang begitu besar tidak mudah digoyang oleh hanya perorangan. Jika ingin mengakuisisi perusahaan besar, biasanya hanya dapat dilakukan oleh perusahaan yang jauh lebih besar.

Tips Investasi Saham 2: Membeli Saham Murah Mengurangi Risiko Kerugian

Harga saham di pasar modal selalu mengalami fluktuasi. Perdagangan saham di pasar modal selalu menunjukkan grafik naik dan turun. Risiko investasi saham dapat diminimalkan dengan timing masuk yang tepat.

Fluktuasi Harga Saham

Tidak ada yang tahu kapan saham akan naik atau turun, namun yang pasti saham akan selalu menuju nilai atau harga wajarnya. Artinya, membeli saham di bawah harga wajar atau murah dapat meminimalisir kerugian dalam berinvestasi saham.

Untuk mengetahui harga wajar suatu saham biasanya dapat dilihat dari nilai valuasi. Nilai valuasi yang umum dilihat adalah nilai price to book value (PBV) dan price earning ratio (PER). Nilai ini dapat dibandingkan dengan saham dari perusahaan lain yang sejenis. 

Di BEI, jika membandingkan seluruh saham pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), maka nilai rata-rata PBV yang baik adalah di bawah 1 kali. Sedangkan, nilai rata-rata PER di IHSG adalah di bawah 15 kali.

Tips Investasi Saham 3: Beli Ketika Turun Jual Ketika Naik

Seperti yang diketahui, harga saham selalu mengalami fluktuasi di pasar modal. Terkadang harga saham akan naik, kemudian memantul turun. Tentunya, kebanyakan investor ingin masuk di saat harga saham masih di bawah karena ada potensi harga saham akan naik kembali.

Memang tidak salah, banyak pakar menganjurkan membeli saham ketika turun dan menjual ketika harga naik. Namun, masih banyak investor yang terlalu takut membeli saham ketika harga turun karena merasa kondisi perusahaan sedang tidak baik.

Menariknya, malah banyak yang masuk ketika harga saham naik, karena menganggap perusahaan sedang bagus. Padahal, investor besar sudah menahan saham tersebut dari harga yang masih di bawah. Sehingga, tinggal menunggu waktu bagi para investor itu untuk menjual sahamnya.

Contoh pada kasus COVID-19, banyak harga saham yang jatuh hampir 40 persen, termasuk saham perusahaan-perusahaan besar. Dan tebak, banyak orang yang takut membeli saham tersebut karena merasa kondisi tidak baik. Namun, ketika COVID-19 selesai, harga saham kembali naik ke harga normal.

Tips Investasi Saham 4: Cari Tahu Kinerja Saham Sebelum Membeli

Jangan pernah membeli saham seperti membeli kucing dalam karung. Lakukan riset terlebih dahulu sebelum membeli saham. Untuk investor jangka panjang, sangat baik meriset saham menggunakan analisis fundamental.

Analisis fundamental adalah cara menilai kondisi aktual dan nilai intrinsik perusahaan. Kondisi aktual perusahaan dapat dilihat pada laporan tahunan (annual report). Laporan ini memberi informasi penting, seperti sektor bisnis, pimpinan manajemen, dan strategi perusahaan di masa depan.

Selain menilai kondis aktual perusahaan, selanjutnya dalah melihat nilai intrinsik perusahaan pada laporan keuangan (financial report). Laporan keuangan dapat memberikan informasi penting yang terdiri dari:

  • Neraca Keuangan (balance sheet): aset, kewajiban (liabilities), dan kekayaan (equity).
  • Laporan Laba Rugi (income statement): pendapatan (revenue), laba kotor (gross profit), EBITDA (gross profit dipotong pajak, bunga, penyusutan, & amortisasi), dan laba bersih (net income).
  • Laporan Arus Kas (cash flow statement): arus kas dari aktivitas operasi (operating activities), arus kas dari aktivitas investasi (investing activities), dan arus kas dari aktivitas pendanaan (financing activities).

Kesimpulan: Saham butuh waktu untuk tumbuh dan berkembang; saham tidak memberikan hasil yang instan seperti cacing yang seketika menjadi naga. Empat tips investasi saham di atas akan membuat investasi saham menjadi lebih baik dengan risiko yang lebih kecil.


Posting Komentar untuk "4 Tips Investasi Saham Yang Mudah"